15 September 2007

Filled Under:

OPINI

“Jadilah Diri Ananda Sendiri” *Nurul Sariyono Teman akrab saya Susilo Hariyanto pernah menulis corat-coret pada sebuah buku kuliahnya bahwa dia bingung mau jadi apa. Dia sedih karena sepertinya tidak ada seorang pun yang memperhatikan dia apalagi seorang cewek. Padahal dia memiliki
semuanya, ia cakep, badan atletis, genius, menguasai semua jenis olahraga, bahkan dia seorang ketua Senat. Memang masa-masa remaja, masa-masa kuliah merupakan masa dimana seseorang berusaha menemukan arti hidupnya, dan mau jadi apa dia nantinya. Dan ini adalah salah satu keputusan penting yang harus dilalui oleh seseorang dalam hidupnya. Dr. James Gordon Gilkel mengatakan bahwa sesungguhnya dalam sejarah kehidupan manusia, ambisi untuk membentuk diri seperti apa adanya akan memperpanjang usia. Sama halnya dengan problem tidak punya ambisi untuk membentuk diri sebagaimana adanya merupakan sumber bagi terjadinya banyak ketegangan dan komplikasi psikologis. Seorang ahli yang lain mengatakan bahwa eksistensi ananda merupakan sesuatu yang lain, tiada seorang pun yang serupa dengan ananda dan ananda pun tidak serupa dengan orang lain. Sesungguhnya Tuhan yang Maha Pencipta telah memberikan keistimewaan kepada masing-masing diantara makhluk ciptaan-Nya. Allah SWT telah berfirman : “Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.” (QS 92:4) Angelo Battero telah menulis tiga belas buku dan ribuan artikel seputar Melatih dan Membina Bayi. Ia mengatakan bahwa tiada seorang pun yang lebih sengsara daripada seseorang yang menginginkan tidak menjadi diri, jasad dan pemikirannya sendiri. Allah SWT telah berfirman yang artinya : “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya.” (QS 13:17) Masing-masing orang mempunya sifat, bakat dan kemampuannya masing-masing. Oleh karena itu, janganlah seesorang meleburkan diri untuk menjadi orang lain. Sesungguhnya kita diciptakan dengan dibekali bakat tertentu agar kita dapat menunaikan pekerjaan tertentu pula seperti pendapat kebanyakan orang, ”Perhatikan diri ananda dan kenalilah apa yang sudah ananda kerjakan.” Emerson dalam makalahnya seputar Percaya Diri mengatakan bahwa pada suatu saat pengetahuan manusia akan mencapai suatu keyakinan yang menyatakan bahwa sikap iri merupakan tindakan yang bodoh dan sikap menjiplak oranglain adalah tindakan bunuhdiri. Manusia akan menyadari bahwa dirinya harus menjadi dirinya sendiri, apapun kondisinya, sebab itulah nasibnya. Meski dunia ini dipenuhi dengan segala sesuatu yang ideal, tetap saja untuk mendapatkan sebutir biji, harus menanamnya terlebih dahulu dengan mengolah lahan yang disediakan untuknya. Kekuatan yang tersembunyi dalam diri merupakan hal yang baru di alam ini. Tiada seorang pun yang mengetahui sejauh mana kemampuannya, kecuali bila telah mencobanya. Dan benar nasehat sahabat lama saya Iim Amsori ketika melihat saya putus asa “Apapun Yang Terjadi Maka Jadilah Diri Kamu Sendiri” katanya sebelum pergi jauh ke Cirebon kampung halamannya, meninggalkan kami teman-teman kuliahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah mengunjungi blog kami, sangat senang kiranya anda menyembatkan alamat URL blog atau fFB anda.